Tuesday, 17 February 2015

LONDON - Ilmuwan Inggris di University Collage London (UCL) memerlukan dana untuk proyek satelit pemantau exoplanet. Tim ilmuwan ini berharap mewujudkan proyek penelitian tersebut dengan dana 50 juta poundsterling atau sekira Rp950 miliar.
Dilansir Theregister, Senin (9/2/2015), biaya tersebut sudah termasuk biaya peluncuran untuk satelit. Dana besar juga diperlukan untuk misi luar angkasa selama tiga tahun, Surrey Satellite Technology, pengembangan pesawat luar angkasa untuk membawa sebuah paket instrumen yang dikembangkan oleh UCL.
Sebuah proposal yang dinamakan 'The Twinkle' diumumkan di universitas dengan misi untuk memeriksa atau meneliti sedikitnya 100 exoplanet di galaksi Bima Sakti. Misi tersebut akan menggunakan instrumen utama Twinkle, yakni sebuah spectrograph inframerah untuk memeriksa planet seperti 'super-Earths' berbatu.
Planet 'super-Earths' ini kabarnya memiliki ukuran 10 kali lipat lebih besar daripada Bumi. Selain itu, ilmuwan juga tertarik untuk meneliti 'hot Jupiter' atau gas raksasa di dekat bintang planet asing tersebut.
Sebuah planet besar yang terletak tidak jauh dari bintang terang bisa menghasilkan data yang cukup untuk memetakan awan dan permukaan planet asing. Proyek Twinkle dipimpin oleh profesor Giovanna Tinetti, yang bekerja untuk proyek teleskop luar angkasa Hubble dan Spitzer.
Planet asing yang mengorbit ini dinamakan exoplanet, yang masih menjadi misteri bagi para ilmuwan. Ilmuwan berharap bisa mengetahui lebih dalam mengenai exoplanet untuk pencarian kehidupan di luar angkasa atau menemukan planet yang layak dihuni.

Popular Post

Powered by Blogger.

- Copyright © Kampusxx -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Riza Falafi -