Tuesday 17 February 2015

WASHINGTON – Para peneliti mengungkapkan telah menemukan cara baru untuk menyimpan informasi dalam bentuk DNA. Hal ini disinyalir untuk membuat penyimpanan lebih baik dan mampu dilestarikan dalam waktu yang lama, dibandingkan dengan penyimpanan pada server dan hard drive.
Seperti dilansir dari Sciencedaily, Senin (16/2/2015) DNA diungkapkan cocok oleh para ilmuwan dari Departemen ETH Zurich Kimia dan Ilmu Terapan Bioscience, karena mampu melestarikan sejumlah informasi dalam kurun waktu hampir 100 tahun lamanya.
Para peneliti juga mengklaim bahwa penyimpanan dalam bentuk DNA ini dapat bekerja dalam waktu lebih panjang, penyimpanan bebas dari kesalahan informasi, bahkan diklaim bisa mencapai hingga satu juta tahun. Peneliti mengungkapkan bahwa informasi tersimpan dalam bantalan DNA dalam silika (kaca), serta menggunakan algoritma perbaikan kesalahan dalam data.
“Serupa dengan tulang-tulang penemuan, kami ingin melindungi informasi dengan bantalan DNA dengan fosil shell sintetik,” jelas Grass salah satu tim peneliti Departemen ETH.
Peneliti juga telah melakukan proses penyimpanan ke dalam DNA yang dikemas dalam bidang siliki dengan diameter 150 nanometer. Untuk mensimulasikan penyimpanan ini, DNA disimpan pada suhu antar 60 hingga 70 derajat celcius dalam waktu satu bulan.
Melalui cara ini, peneliti beranggapan bahwa suhu tinggi ini adalah salah satu cara yang dilakukan alam pada fosil selama ratusan tahun. Selain penyimpanan DNA dalam silika, peneliti juga membuat penyimpanan dengan metode lainnya menggunakan kertas filterisasi yang diresapi dengan biopolimer, untuk mengetahui hasil perbandingan penyimpanan.

Popular Post

Powered by Blogger.

- Copyright © Kampusxx -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Riza Falafi -