Friday, 14 March 2014


CALIFORNIA -  Pendiri Facebook, Mark Zuckerberg mengungkapkan bahwa dirinya frustasi lantaran laporan yang menyebut National Security Agency (NSA) memata-matai pengguna Facebook. Badan intelijen Amerika Serikat ini juga dilaporkan menyamar sebagai server Facebook atau melakukan tindakan spoofing (menipu).
    Dilansir Engadget, Jumat (14/3/2014), laporan mengungkap dokumen NSA yang menunjukan bagaimana mereka menginfeksi 'jutaan' komputer dengan malware dan menyamar sebagai server Facebook. NSA membantah aksi memata-matai pengguna Facebook tersebut.

Mark Zuckerberg mengungkapkan pentingnya kepercayaan publik dalam menggunakan jejaring sosial di internet. Baginya, ini membuat frustasi dan membingungkan. Sehingga, Mark menghubungi President Obama secara langsung untuk mengatakan apa yang ia rasakan.

Mark juga mengatakan bahwa Facebook bekerja untuk membuat layanannya lebih aman dengan enkripsi. Selain itu, jejaring sosial populer ini memiliki protokol aman untuk trafik dan membantu pengguna menangani masalah pada layanan.

Sebagai respon dari panggilan telefon Mark kepada Obama, Public Affairs NSA menyatakan bahwa laporan yang santer diberitakan ini tidak akurat. "NSA tidak menggunakan kemampuan teknis untuk meniru situs web perusahaan AS (Facebook). Juga tidak menargetkan setiap pengguna jasa internet global  tanpa kewenangan hukum yang tepat," kata NSA.

Seperti diberitakan kemarin atau Kamis (13/3/2014), NSA dikabarkan mengintai pengguna komputer lewat Facebook. Aksi spoofing ini memungkinkan NSA membuat website palsu untuk menyamar sebagai situs Facebook. Kemudian, setiap pengguna yang membuka situs jejaring sosial palsu tersebut langsung disuntikkan oleh malware ke dalam sistem komputer pribadinya. (amr)

Popular Post

Powered by Blogger.

- Copyright © Kampusxx -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Riza Falafi -