Thursday, 13 March 2014


  WATERLOO - Beberapa tahun belakangan ini, BlackBerry dinilai mengalami kemunduran yang terlihat dari turunnya minat pengguna smartphone BlackBerry. Perusahaan yang dulu bernama Research in Motion (RIM) ini dianggap krisis identitas.
  Di masa kejayaan BlackBerry saat dipimpin oleh Thorsten Heins, perusahaan mengakuisisi QNX untuk membangun sistem operasi baru. Kemudian, perusahaan mengusung identitas baru dengan penamanan BlackBerry (bukan lagi RIM) dan mempekerjakan Alicia Keys sebagai tokoh kreatif.
  Dilansir Engadget, Rabu (12/3/2014), BlackBerry dianggap gagal menghidupkan kembali minat yang besar dalam platform mobile yang lahir dari perangkat baru, tidak hanya smartphone, tetapi juga produk tablet. Gagalnya menghidupkan minat konsumen berujung pada pemecatan mantan CEO Thorsten Heins.
  Posisi CEO lalu digantikan oleh John Chen, di mana ia bilang bahwa perusahaan berfokus untuk menyediakan produk atau layanan untuk mendukung segmentasi enterprise. Setelah terbit laporan laba terbaru perusahaan, Chen menjelaskan pro terhadap konsumen adalah kunci bagi perusahaan untuk menangkap kembali profitabilitas atau keuntungan.
  Kenyataannya, perusahaan memperlihatkan strategi untuk menjaring keuntungan melalui konsumen dengan handset yang disiapkan antara lain BlackBerry Z30 yang diproduksi Foxconn untuk pasar negara berkembang serta BBM (BlackBerry Messenger) untuk konsumen muda. 
  BBM adalah salah satu contoh layanan pesan untuk konsumen yang kini semakin diperluas di platform lainnya, seperti Android, iOS dan segera rilis untuk Windows Phone. BBM tidak lagi ekslusif hanya di perangkat Blackberry.
  Ini adalah salah satu langkah perusahaan untuk menaikkan kembali keuntungan perusahaan, meskipun banyak yang melihat bahwa langkah ini datang terlambat. Sebab, pesaing seperti aplikasi Google Hangouts dan Facebook WhatsApp sudah lebih dulu beredar di pasaran.

Popular Post

Powered by Blogger.

- Copyright © Kampusxx -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Riza Falafi -