Friday, 14 June 2013

detail berita
Pabrik AC Panasonic di Selangor, Malaysia (Foto: Ahmad Luthfi/Okezone)
PEKAN lalu, Okezone berkesempatan mengunjungi lokasi pabrik AC Panasonic di Selangor, Malaysia. Pabrik Panasonic Air-Conditioning Malaysia Sdn Bhd  (PAPAMY) ini memiliki luas area 200 meter persegi, di mana pabrik atau bangunannya seluas 152 meter persegi.

   Tampak dari luar, gedung-gedung di dalam pabrik AC ini tak ubahnya seperti perkantoran pada umumnya. PAPAMY yang telah berdiri sejak 1972 ini pertama kali memproduksi AC tipe Window, yang kemudian dikembangkan AC untuk penggunaan dalam ruang serta didirikannya Panasonic Air-Conditioning R&D Malaysia Sdn Bhd (PAPARADMY) pada 1991, yang merupakan bidang riset AC Panasonic.

   Silvaraju, Executive Director PAPAMY mengatakan, perusahaan ke depan akan terus menciptakan inovasi untuk dapat mendorong efisiensi energi. AC Panasonic, selain mengusung fitur hemat energi, juga menghadirkan fitur pintar melalui sensor pendeteksi keberadaan manusia, sehingga udara sejuk yang dialirkan bisa lebih efektif.

   Di dalam pabrik, terdengar riuh mesin-mesin berat dan juga sejumlah karyawannya yang telaten memeriksa dan memastikan komponen AC sesuai dengan standar perusahaan. Rizal, salah satu pemandu tur pabrik PAPAMY mengungkapkan, karyawan pabrik yang berjumlah ribuan ini bekerja secara shift. "Mereka bekerja satu shift 12 jam. Itu termasuk waktu istirahat. Karyawan kontrak, bisa sampai 2 tahun bekerja," ungkapnya.

   Tak hanya kaum pria saja ternyata yang bekerja di bagian assembly (pemasangan) komponen AC, tetapi juga terlihat banyak pula karyawan wanita. Sebagian besar dari mereka menggunakan kerudung dan terlihat sangat piawai sesuai bidang kerjanya masing-masing.

   Perusahaan juga mengutamakan keselamatan karyawan pabrik. Tulisan Panasonic Cares Safety First terpampang di dinding luar area pintu pabrik bagian Die/Mould Engineering atau pencetakan. Karyawan yang berseragam ini wajib mengenakkan sarung tangan, sepatu serta penutup kepala alias topi bagi seluruh karyawan pria dan wanita (non-kerudung).

   Rizal juga mengatakan, dari awal produksi pencetakan hingga packing atau pengepakan, satu unit AC bisa diproduksi dalam waktu 35 menit. Sehari, pabrik mampu menghasilkan 6000 - 12 ribu unit AC.

  Perusahaan memperhatikan alur kerja mulai dari pencetakan, pemasangan, hingga pengepakan dengan tata letak unit kerja yang tepat. Sehingga, proses pengangkutan bisa lebih cepat dan pengoperan komponen tidak memakan waktu lama. 

   Clean is Our Motto, tulisan besar yang terlihat di luar area pabrik mencirikan moto atau semboyan perusahaan yang mengedankan kebersihan lingkungan. Sedikitpun tak ditemukan sampah yang berserakan di dalam area pabrik. 

   Warna hijau menurut sebagian orang bisa menyegarkan penglihatan mata. Maka, hal inilah yang tampaknya diperhatikan oleh perusahaan, di mana sebagian besar lantai pabrik yang dipijak karyawan 'ngejreng' dengan warna hijau.

   Sekira 80 persen mesin-mesin pabrik asli didatangkan dari Jepang. Untuk material, ada yang berasal dari Jepang dan China. Pabrik AC jenis VRF juga memiliki gedung sendiri yang terpisah dari pabrik AC jenis indoor atau outdoor.

   Menariknya, awak media diajak ke PAPARADMY, yang jauh lebih hening ketimbang deru mesin berat pabrik PAPAMY. Berjarak hanya beberapa meter dari PAPAMY, gedung Research and development AC Panasonic ini berisi bermacam-macam ruang pengujian dan penelitian. 

   Ruang pengujian ini antara lain untuk mengecek kebisingan yang dikeluarkan perangkat AC ketika dinyalakan serta ruangan dengan minus 15 derajat untuk menguji kekuatan mesin ketika berada di bawah titik beku. 

   Bidang R&D ini pula yang mengembangkan fitur Econavi, Inverter atau Nanoe G, yang merupakan inovasi terbaru untuk membuat AC lebih hemat listrik dan mendukung kesehatan si pengguna. 

   Perusahaan perangkat elektronik asal negeri sakura ini juga mengklaim mampu menciptakan 700 model AC baru dalam setahun. Tidak hanya jenis AC indoor (split) yang memiliki fitur hemat energi, Heribertus Ronny Ardiyanto, AC Product Manager Panasonic Gobel Indonesia mengatakan, selain perusahaan berkomitmen untuk menurunkan gas karbon dioksida (CO2), lini produk AC Panasonic seperti jenis mini cassete juga bisa 30 persen lebih hemat listrik. 

   "Line-up kita komplit mulai dari konsumen sampai Business-to-business (B2B)," kata Ronny. Lebih lanjut ia mengatakan, umumnya pembeli di Indonesia memilih AC Panasonic yang berkemampuan 1/2 - 1 PK di kisaran Rp5 jutaan serta di kisaran Rp8 jutaan (kemampuan 2 PK). 

Popular Post

Powered by Blogger.

- Copyright © Kampusxx -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Riza Falafi -