Friday, 14 June 2013


detail berita
JAKARTA - Managed Services atau outsourcing dinilai akan lebih membantu para eksekutif C-suite seperti CIO atau CTO mengelola tantangan, peluang, dan prioritas bisnis Teknologi Informasi (TI) saat ini.
   Hal ini senada dengan hasil survei firma riset International Data Corporation (IDC) yang menyatakan pentingnya bekerjasama dengan mitra teknologi untuk membantu mensejajarkan TI dengan bisnis.
   Perusahaan riset International Data Corporation (IDC) melakukan survei pada lebih dari 400 eksekutif C-suite seperti CIO atau CTO di kawasan ASEAN, termasuk Indonesia. Hasil survei mengungkapkan untuk di Indonesia, 30 persen perusahaan sudah menerapkan Managed Services.
   "Berbicara tentang spesifikasi Indonesia, kecenderungannya ke arah Managed Services atau bisa dibilang  tidak semua harus dikerjakan sendiri. Pihak TI diharapkan bisa mendukung bisnis, tapi juga harus memperhatian hal-hal lainnya. Dari sana, mereka bekerjasama dengan pihak ketiga untuk turut membantu menyokong bisnis," jelas Country Manager Global Technology System IBM Dino Bramanto dalam IBM-IDC Managed Services Rountable, di Hotel Mulia, Jakarta, Kamis (13/6/2013).
  Artinya, dengan menerapkan Managed Services maka perusahaan-perusahaan bisa lebih memaksimalkan  bisnis mereka menjadi lebih efisien. "Bekerjasama dengan mitra teknologi bisa menyelesaikan masalah utama dalam TI seperti tidak ada orang-orang yang paham mengenai keamanan dan perkembangan teknologi," tutur Dino.
   Ia menegaskan, kerjasama dengan pihak ketiga tidak semata-mata hanya untuk menekan biaya, tapi juga ada nilai tambah lain seperti dukungan layanan TI untuk pelanggan dari sang provider TI.
   Lebih lanjut diungkapkan Research Director Services IDC Linus Lai, infrastruktur sektor Managed Service (outsourcing) biasanya mencakup data center, storage, desktop management, dan untuk proses bisnis seperti call center dan payroll
   "Di Indonesia dalam beberapa tahun ini banyak perusahaan yang tumbuh. Indonesia sekarang 30 persen sudah outsourcing, hal ini mungkin hanya akan sedikit menekan biaya, tapi bisnis bisa menjadi lebih efektif," tuturnya.
   Kerjasama Managed Service pun sudah diterapkan oleh IBM dengan mitra-mitranya, salah satunya Telkom Indonesia melalui afiliasinya, Telkomsigma. Kerjasama dengan IBM diharapkan bisa memenuhi kebutuhan solusi pusat data Telkom Indonesia untuk mendukung jaringan komunikasinya. 
   "Kami memilih IBM sebagai mitra karena kemampuannya yang telah terbukti dalam mendesain, membangun, dan mengoperasikan pusat data," ungkap Operation Director Telkomsigma Asep Tjahjadi.
   Asep menambahkan, saat ini 70 persen dari pelanggan Telkomsigma yang menggunakan pusat datanya berasal dari sektor bank. "Bank-bank baru biasanya mencari data center Telkomsigma. 34 persen dari data center kami menggunakan tier dua dan tiga," pungkasnya.

Popular Post

Powered by Blogger.

- Copyright © Kampusxx -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Riza Falafi -